Pembangkit
Listrik Tenaga Uap
- Definisi
Pembangkit listrik Tenaga Uap
(PLTU) adalah sebuah instalasi
pembangkit tenaga listrik menggunakan mesin turbin yang diputar oleh uap yang
dihasilkan melalui pembakaran. Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) Batubara adalah sebuah instalasi pembangkit tenaga listrik
menggunakan mesin turbin yang diputar oleh uap yang dihasilkan melalui
pembakaran batubara.
- Cara Kerja PLTU
Udara masuk kedalam kompresor
melalui saluran masuk udara (inlet). Kompresor berfungsi untuk menghisap dan
menaikkan tekanan udara tersebut, sehingga temperatur udara juga meningkat.
Kemudian udara bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar
dilakukan proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan
bakar. Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan
sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas
hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang
berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang
dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar kompresornya
sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll. Setelah
melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust).
Secara umum proses yang terjadi
pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai berikut:
1. Pemampatan (compression) udara di hisap dan
dimampatkan
2. Pembakaran (combustion) bahan bakar
dicampurkan ke dalam ruang bakar dengan udara kemudian di bakar.
3. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran
memuai dan mengalir ke luar melalui nozel (nozzle).
4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil
pembakaran dikeluarkan lewat saluran pembuangan.
Pada kenyataannya, tidak ada
proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugiankerugian yang dapat menyebabkan
turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat pada menurunnya
performa turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada
ketiga komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:
• Adanya gesekan fluida yang menyebabkan
terjadinya kerugian tekanan (pressure losses) di ruang bakar.
• Adanya kerja yang berlebih waktu proses
kompresi yang menyebabkan terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan
angin.
• Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja
akibat terjadinya perubahan temperatur dan perubahan komposisi kimia dari
fluida kerja.
• Adanya mechanical loss, dsb.
C. Komponen Utama dan Fungsi
1. BOILER
Boiler yang umumnya disebut
ketel uap merupakan satu bagian utama dari PLTU yang fungsinya adalah untuk
memproduksi uap yang selanjutnya uap tersebut dialirkan ke turbin.
a. Boiler terdiri dari dua
komponen utama yaitu:
• Ruang bakar sebagai alat untuk mengubah
energi kimia menjadi energi panas.
• Alat penguapan terdiri dari pipa-pipa
penguap yang mengubah energi pembakaran (energi kimia) menjadi energi potensial
uap, (energi panas).
b. Konstruksi boiler dari beberapa bagian
antara lain :
• Tube Wall
Tube Wall adalah merupakan pipa
yang dirangkai membentuk dinding dan dipasang secara vertikal pada 4 (empat)
sisi, sehingga membentuk ruangan persegi empat yang disebut ruang bakar.
Fungsi tube wall adalah alat
pemanas air dengan bidang yang luas sehingga mempercepat proses penguapan.
• Burner (Alat Pembakaran)
Burner pada boiler dilengkapi
dengan Nozzle dan Diffusor udara sehingga dengan kedua peralatan tersebut
terjadi pengabutan bahan bakar dan udara bercampur untuk mendapatkan pembakaran
yang sempurna.
• Boiler Drum
Boiler drum terbuat dari plat
baja yang berbentuk silinder dan dipasang mendatar di atas rangkaian pipa-pipa
pemanas.
Fungsi Boiler Drum adalah untuk
menampung air pengisi dan uap basah dari Tube Wall sekaligus untuk pemisah
antara uap dan air.
• Super heater (Pemanas Lanjut)
Super Heataer adalah suatu alat
yang kontruksinya merupakan rangkaian pipa-pipa yang berbentuk spiral
diletakkan di bagian atas ruang pembakaran.
Fungsi dari Super Heater adalah
untuk memanaskan uap basah menjadi uap kering.
• Economizer
Economiser adalah suatu alat
yang konstruksinya merupakan rangkaian pipa-pipa yang berbentuk spiral dan
dipasang pada saluran gas bekas yang berfungsi untuk memanaskan air sebelum
masuk ke Boiler Drum.
• Air heater (Pemanas Udara)
Air Hetaer adalah suatu alat
yang konstruksinya dapat dibuat dari pipa lurus yang disusun pada saluran gas
bekas dan berfungsi untuk memanaskan udara pembakar.
Komponen Pendukung Boiler
Komponen pendukung Boiler
terdiri dari : Forced Draft Fan, MFO Heater, Air Preheat Coil, Air Heater,
Burner, Gas Recirculating Fan, Soot Blower dan Safety Valve.
1. Forced Draft Fan
Alat yang berupa fan (kipas) ini
berfungsi untuk memasukkan udara pembakaran secara paksa ke dalam furnace,
terpasang pada bagian ujung saluran air intake boiler dan digerakkan oleh motor
listrik.
2. MFO Heater
MFO Heater merupakan alat yang
berfungsi untuk memanaskan bahan bakar berupa MFO dengan tujuan menurunkan
viskositas dari MFO. Hal ini perlu dilakukan karena MFO memiliki viskositas
yang relatif tinggi (satu tingkat di bawah aspal) sehingga sulit untuk
teratomisasi di burner. Dengan proses pemanasan maka viskositas MFO dapat
diturunkan sehingga dapat teratomisasi dengan baik dan menghasilkan pembakaran
yang baik.
3. Air Preheat Coil
Alat yang berfungsi untuk
memanaskan udara sebelum memasuki Air Heater dengan sumber panas berasal dari
air Deaerator. Udara yang akan memasuki Air Heater harus dipanaskan terlebih
dulu agar tidak terjadi thermal stress akibat perbedaan suhu yang ekstrim.
4. Air Heater
Air Heater merupakan alat
pemanas udara, dimana panas diambil dari gas buang hasil pembakaran sebelum
masuk ke cerobong (stack). Dengan pemanfaatan gas buang ini, maka dapat
menghemat biaya bahan bakar sehingga bisa meningkatkan efisiensi pembakaran.
Air Heater yang digunakan pada
PLTU adalah tipe Ljungstrom. Tipe ini paling banyak digunakan di dunia karena
performa dan ketahanannya yang telah teruji. Selain itu tipe ini dapat
digunakan dalam jangka waktu yang lama sebelum dilakukan overhaul. Perbaikan dan
perawatan berkala mudah dilakukan pada Air Heater tipe ini karena desainnya
yang sederhana. Air Heater terdiri dari hot end element dan cold end element.
Air Heater yang digunakan di
PLTU merupakan Air Heater jenis Regenerative, yaitu gas sisa pembakaran
dilalukan pada sebuah selubung tertutup untuk memanaskan sebagian dari elemen
air heater, dan elemen yang dipanaskan ini, diputar ke selubung yang lain
dimana disini dilalukan udara yang akan dipanaskan, sehingga terjadi
perpindahan panas secara konduksi.
5. Burner
Alat yang berfungsi untuk
membakar campuran antara bahan bakar (fuel) dengan udara (air) di dalam ruang
bakar (furnace) pada boiler.
6. Gas Recirculating Fan
Alat ini berfungsi untuk
mengarahkan sebagian flue gas (gas sisa pembakaran) kembali ke furnace untuk
meningkatkan efisiensi boiler.
7. Soot Blower
Sootblower merupakan peralatan
tambahan boiler yang berfungsi untuk membersihkan kotoran yang dihasilkan dari
proses pembakaran yang menempel pada pipa-pipa wall tube, superheater, reheater,
economizer, dan air heater . Tujuannya adalah agar perpindahan panas tetap
berlangsung secara baik dan efektif . Sebagai media pembersih digunakan uap.
Suplai uap ini diambil dari primary superheater melalui suatu pengaturan
tekanan PVC yang diset pada tekanan 40 kg/cm 2. Setiap sootblower dilengkapi
dengan poppet valve untuk mengatur kebutuhan uap sootblower. Katup ini membuka
pada saat sootblower dioperasikan dan menutup kembali saat lance tube dari
sootblower tersebut mundur menuju stop.
• Dilihat dari cara kerja/mekanisme
pengoperasiannya sootblower dibagi atas :
Short Retractable Sootblower /
Furnace Wall Blower , digunakan untuk membersihkan pipa-pipa penguap (wall
tube) pada daerah furnace.
• Long Retractable Sootblower, digunakan
untuk membersihkan pipa-pipa superheater, dan reheater.
• Air Heater Sootblower, digunakan untuk
membersihkan elemen-elemen air Heater.
8. Safety Valve
Safety valve berfungsi sebagai
pengaman ketika terjadi tekanan uap yang berlebih yang dihasilkan oleh boiler.
Tekanan berlebih ini dapat terjadi karena panas boiler yang berlebihanatau
adanya penurunan beban turbine secara drastis.
2. TURBIN
Turbin adalah suatu perangkat yang
mengkonversikan energi uap yang bertemperatur tinggi dan tekanan tinggi menjadi
energi mekanik (putaran). Ekspansi uap yang dihasilkan tergantung dari
sudu-sudu (nozzle) pengarah dan sudu-sudu putar. Ukuran nozzle pengarah dan
nozzle putar adalah sebagai pengatur distribusi tekanan dan kecepatan uap yang
masuk ke Turbin. Turbin uap berkapasitas besar memiliki lebih dari satu
silinder cashing. Hal ini dapat kita lihat dari macam silinder casing pada
Turbin:
1. Cross Compound
Dimana HP (High Pressure) dan LP
(Low Pressure) turbinnya terpisah dan masing-masing dikopel dengan satu
generator.
2. Tandem Compound
Dimana HP dan IP (Intermediet
Pressure) turbinnya terpisah dengan LP Turbin tetapi masih dalam satu poros.
Prinsip Kerja Steam Turbine
Steam Turbine adalah suatu mesin
yang berfungsi untuk mengubah energi panas dalam uap menjadi energi mekanik
dalam bentuk putaran poros. Konstruksinya terdiri dari rumah turbin dan rotor.
Pada rotor turbin ditempatkan rangkaian sudu-sudu jalan secara berjajar. Dalam
pemasangannya, rangkaian sudu tetap dan rangkaian sudu jalan dipasang
berselang-seling. Energi panas dalam uap mula-mula diubah menjadi energi
kinetik oleh nozzle, selanjutnya uap dengan kecepatan tinggi ini akan mengenai
sudu-sudu jalan pada rotor turbin yang akhirnya mengakibatkan putaran rotor.
Pada PLTU, Turbine dibagi
menjadi tiga tingkatan, yaitu :
1. High Pressure (HP) Turbine
HP Turbine mengekspansikan uap
utama yang dihasilkan dari superheater dengan tekanan 169 kg/cm2 dan temperatur
538oC, kemudian uap keluar HP Turbin (41 kg/cm2) dengan temperatur 336oC
dipanaskan kembali pada bagian reheater diboiler untuk menaikkan entalpi uap.
Uap reheat lalu diekspansikan di dalam Intermediate Pressure (IP) turbine.
Data HP Turbin:
a. Jumlah sudu : 1 pasang sudu
impuls (tingkat 1) 14 pasang sudu reaksi
b. Arah uap ke Pedestal
c. Jumlah 1 buah
2. Intermediate Pressure (IP)
Turbine
IP Turbine mengekspansikan uap
reheat dengan tekanan 39 kg/cm2 dan temperatur 538oC, sedang uap keluarnya
bertekanan 8 kg/cm2 dan suhunya sekitar 330oC.
Data IP Turbine:
a. Jumlah sudu : 12 pasang sudu
reaksi
b. Arah ekspansi berkebalikan
dengan HP Turbin
c. Jumlah 1 buah
3. Low Pressure (LP) Turbine
LP Turbine mengekspansikan uap
bertekanan 8 kg/cm2 dan temperatur 330oC, dan tekanan uap keluar dari LP Turbin
pada tekanan 56 mmHg (Vaccum), kondisi vakum ini diciptakan di dalam condenser
dengan temperatur 40oC.
Data LP Turbine:
a. Jumlah sudu : 8 pasang per
turbin
b. Arah ekspansi uap saling
berlawanan
c. Jumlah : 1 buah
Komponen-komponen Turbin Uap
Komponen utama turbin uap:
1. Sudu-sudu turbin
PLTU memiliki sudu-sudu turbin
yang terdiri dari satu tingkat impuls dan 14 tingkat reaksi tekanan tinggi, 12
reaksi pada tekanan menengah, 2 x 8 reaksi pada turbin tekanan rendah.
2. Sudu tetap dan sudu jalan turbin
Uap yang berasal dari boiler
dialirkan melalui nozzel. Karena adanya penyempitan pada aliran nozel, maka
tekanan uap menurun dan kecepatannya bertambah. Sudu tetap mempunyai fungsi
antara lain:
1) Untuk mengubah energi
potensial menjadi energi kinetik
2) Untuk mengarahkan uap ke sudu
jalan turbin
Nozzel pada sudu tetap dipasang
pada casing dan fixed, sedangkan sudu jalan dipasang pada rotor turbin dan
berputar jika dilalui uap. Sudu jalan berfungsi untuk mengubah energi kinetik
uap menjadi energi mekanis. Jarak antara sudu-sudu jalan sangat kecil sekali
kurang lebih 0,6 mikrometer.
3. Poros (shaft)
Poros merupakan salah satu
bagian dari turbin yang menjadikan rotor-rotor berbagai tingkat turbin menjadi
satu kesatuan. Poros ini juga mentransmisikan torsi rotor turbin untuk memutar
bagian dari rotor generator listrik.
4. Casing (Rumah Turbin)
Casing berfungsi untuk
melindungi proses ekspansi uap oleh turbin agar tidak terjadi kebocoran dari
dan kearah luar.
5. Katup-katup pengatur beban
Katup pengatur beban pada turbin
disebut juga governor valve yang mengatur jumlah aliran uap masuk ke turbin
PLTU Semarang. Pembukaan dari tiap katup tergantung kebutuhan beban.
6. Bantalan aksial turbin
Aliran uap yang memutar turbin
mengakibatkan turbin bergerak kearah aksial (searah sumbu). Jika gerakan kearah
aksial ini melewati batas yang dizinkan, maka terjadilah gesekan antar rotor
turbin dengan statornya. Jarak antara sudu tetap dan sudu jalan dibuat kecil
sekali yang berguna untuk menghindari gesekan. Bantalan aksial ditempatkan pada
bagian bantalan nomor 1 turbin (dekat dengan pedetsal) untuk memonitor gerakan
ke arah aksial dan dilengkapi dengan minyak yang mengalir dan dipancarkan ke
torak. Dengan bergeraknya torak ke arah aksial, maka tekanan minyak ini
diteruskan ke rangkaian trip turbin. PLTU Semarang mempunyai batasan pada
tekanan minyak 2,4 kg/cm2 dan trip pada 5,6 kg/cm2.
7. Bantalan turbin
Untuk menumpu rotor turbin
dengan satu silinder casing diperlukan bantalan utama (main bearing) sebanyak
dua buah, sedangkan pada turbin yang mempunyai lebih dari satu silinder casing
bantalannya lebih dari dua buah.
Peralatan Bantu Turbin Uap
Peralatan bantu turbin merupakan
serangkaian sistem yang mendukung operasi turbin agar dalam pengoperasiannya
dapat berjalan dengan baik. Peralatan bantu turbin antara lain:
1. Sistem pelumasan, fungsi
sistem pelumasan turbin antara lain:
a. Mencegah korosi
b. Mencegah keausan pada bagian
turbin yang bergerak
c. Sebagai pengangkut partikel
kotor yang timbul karena gesekan
d. Sebagai pendingin terhadap
panas yang timbul akibat gesekan
2. Sistem perapat/seal
Sistem perapat digunakan untuk
mencegah kebocoran uap dari dalam turbin ke udara luar atau sebaliknya melewati
kelenjar-kelenjar perapat (gland seal) sepanjang poros turbin.
3. Sistem turning gear
Turning gear merupakan alat
bantu turbin yang berfungsi mensukseskan operasi turbin pada saat start up dan
shut down. Fungsi turning gear untuk menghindari melengkungnya poros turbin
terutama pada saat temperatur poros masih tinggi, ketika turbin baru saja shut
down. Turning gear digerakan oleh motor listrik AC yang memutar poros turbin 3
rpm. Dengan demikian terjadilah pendinginan yang merata untuk menghindari
terjadinya defleksi (lendutan) poros.
4. Sistem governor
Governor adalah suatu alat pengatur
putaran. Setiap turbin uap memerlukan governor, baik turbin yang digunakan
untuk menggerakan generator listrik, pompa air pengisi maupun menggerakan
blower. Tipe governor yang biasa digunakan yaitu elektronik dan
hidrolik-mekanik.
5.Sistem proteksi
Sistem proteksi turbin merupakan
serangkaian peralatan baik mekanis, hidrolis dan elektris yang dirancang mampu
mengamankan operasi turbin dalam segala kondisi terburuk sekalipun.
6.Condenser
Condenser berfungsi untuk
mengkondensasikan uap bekas menjadi uap air pengisi boiler, dimana uap bekas
dari LP Turbin masuk ke kondenser melalui pipa-pipa kondensor yang di dalamnya
berisi fluida kerja (biasanya berupa sea water atau fresh water)
Sistem Valve pada Turbin
Sistem valve pada turbin
berfungsi mengatur laju aliran uap ke dalam turbin. Sistem valve digerakkan
oleh servo valve actuator dan minyak hidrolik sebagai penggerak valve. Valve
turbin terdiri dari:
1. MSV (Main Stop Valve)
MSV merupakan valve yang membuka
dan menutup aliran uap utama (main steam) masuk ke HP Turbin. Pada saat start
up, MSV berfungsi mengatur laju aliran uap yang masuk ke HP Turbin dan juga
sebagai proteksi saat turbin trip.
2. GV (Governor Valve)
GV bekerja setelah terjadinya
valve transfer dari MSV ke GV yang berfungsi mengatur laju aliran uap utama
pada HP dan juga sebagai pengontrol beban (setelah disinkronisasi sampai beban
normal).
3. RSV (Reheat Stop Valve)
RSV merupakan valve yang membuka
dan menutup aliran uap reheat yang masuk ke IP Turbin. Pada saat start up RSV sudah
dalam kondisi membuka penuh, jadi tidak berperan dalam pengaturan laju aliran
uap reheat dan juga sebagai alat proteksi saat turbin trip.
4. ICV (Interceptor Valve)
Pada saat start up, ICV berperan
seperti MSV yaitu mengatur aliran uap reheat pada IP Turbin.
Pengendalian Katup Uap Turbin
Salah satu hal yang juga sangat
penting dalam pengontrolan turbin uap adalah pengaturan putarannya dengan
mengatur prosentase buka tutup katup. Sistem katup uap (governor valve) pada
dasarnya mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Sebagai pengendali putaran
turbin sebelum generator on line.
b. Sebagai pengendali setelah
generator sinkron dengan jaringan lokal dimana unit sebagai master (island
operator)
c. Sebagai pengendali beban yang
dibangkitkan generator apabila generator sinkron dengan jaringan. Sistem
pengatur ini bekerja berdasarkan speed drop yang telah ditentukan untuk
mengatur frekuensi jaringan.
d. Sebagai peralatan proteksi
yang menjamin bekerjanya turbin dengan aman.
e. Sebagai sarana pengaturan
secara jarak jauh dari pusat pengukur beban.
Fungsi-fungsi trip yang telah
kita bicarakan sebelumnya juga sangat berhubungan dengan governor ini karena
ketika terjadi trip, governor- governor yang ada akan secara otomatis menutup
laju uap yang menuju ke Turbin, sehingga turbin akan berhenti bekerja.
Mekanisme pengendalian buka
tutup katup dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Sistem pengendalian dengan governor motor
Pada sistem ini pengaturan
pembukaan governor valve selain diperintah oleh tekanan minyak governor motor,
juga dipengaruhi oleh putaran turbin (frekuensi). Hal ini dapat terjadi karena
tekanan minyak governor motor berhubungan dengan tekanan discharge impeller
serta putaran turbin. Sistem pengaturan ini disebut juga free governor action.
Karena pembukaan governor dipengaruhi oleh perubahan frekuensi. Tekanan minyak
pada governor diatur oleh servo motor yang dikerjakan oleh operator dari
control room.
2. Sistem pengendalian secara elektronik
Pada sistem ini pengaturan
governor dilakukan secara hidraulik diperintahkan oleh suatu perangkat
elektronik yang disebut electro hydraulic converter.
3. Sistem pengendalian dengan
load limit
Pegaturan governor load limit
adalah pengaturan pembukaan govenor yang hanya dikontrol oleh tekanan minyak.
Load limit frekuensi tidak bisa mempengaruhi pembukaan governor valve, kecuali
jika terjadi tekanan frekuensi yang tinggi sehingga pengendalian minyak dari
governor motor akan menurunkan tekanan minyak
3. KONDENSOR
Kondensor adalah suatu alat yang berfungsi
untuk mengkondensasikan uap bekas dari
turbin menjadi air. Kondensor terbuat dari plat baja berbentuk silinder yang
diletakkan secara mendatar dan didalamnya dipasang pipa-pipa pendingin yang
terbuat dari kuningan paduan.
a. Peralatan pada Kondensor
• Ejector
Fungsinya adalah untuk membuat ruangan
kondensasi di dalam kondensor menjadi vaccum (Hampa) sehingga uap bekas dari
turbin mengalir ke ruang kondensor tersebut dengan cepat dan bersinggungan
terhadap pipa-pipa pendingin kondensor yang akhirnya uap tersebut menjadi air
kondensat.
• Pompa Air Kondensat (Condensat Pump)
Pompa tersebut untuk memompakan air
kondensat dari dalam bak penampungan (Hotwell) ke tanki air pengisi.
• Pompa Air Pendingin (Cooling Water Pump)
Pompa tersebut untuk memompakan air
kedalam kondensor dan lat pendingin lainnya yang dipompakan dari sungai, laut
atau bak penampungan bagi unit yang menggukan pendingin tertutup.
4. GENERATOR
Generator adalah suatu alat untuk merubah
tenaga mekanik menjadi tenaga listrik.
a. Generator terdiri dari dua bagian
utama yaitu :
• Stator
Stator adalah bagian yang diam terdiri
dari kumparan-kumparan tembaga dan inti besi.
• Rotor
Rotor pada generator adalah bagian yang berputar
terdiri dari lilitan dan kutub-kutub magnet. Untuk menunjang operasional,
generator dilengkapi dengan Exciter yang terdiri dari pilot exciter dan main
exciter.
5. PERALATAN BANTU
a. BFP dan feed water pump
Fungsi utama feed water system
pada PLTU adalah untuk melayani kebutuhan air pada boiler agar tetap tersedia
dengan cukup.
Komponen
Utama Feed Water Sistem pada PLTU terdiri dari :
• Tangki Air Pengisi (FWT)
• Pompa Air Pengisi (FWP)
• Pemanas Tekanan Tinggi (HPH)
• Ekonomizer
• Boiler Drum
Sirkulasi feed water pump
• Mula-mula air dalam tanki (FWT)
dialirkan ke pompa air pengisi (FWP)
• Kemudian air dipompakan ke boiler
melalui HPH, di dalam alat tersebut air dipanasi dengan uap yang dialirkan dari
turbin
• Dari HPH air dialirkan ke economizer
air masuk ke boiler drum dan selanjutya masuk ke tube wall melalui pipa down
comer.
b. FD.FAN DAN SYTEM UDARA
Fungsi utama system udara adalah
system yang dilengkapi dengan peralatan hingga mendapat udara panas yang
dibutuhkan untuk proses pembakaran dengan sempurna di dalam boiler.
Komponen Utama pada sistem udara
antara lain :
• FD. Fan (Kipas Tekan Paksa)
FD. Fan adalah suatu alat Bantu
boiler yang berfungsi untuk menghisap udara luar dan ditekan ke burner.
• Steam Air Heater
Steam Air Heater adalah suatu
alat untuk memanaskan udara dengan menggunakan uap sebagai pemanas.
• Air Heater (Pemanas Udara)
Air Heater adalah suatu alat
yang dipasang pada saluran gas bekas dan berfungsi untuk memanaskan udara
dengan menggunakan gas bekas sebagai pemanas.
• Burner (Pembakar)
Burner adalah suatau alat yang
dipasang pada pendingin Boiler yang berfungsi untuk mencampur udara dengan
bahan bakar dan tempat berlangsungnya pembakaran.
c. FAN DAN SISTEM GAS BEKAS
Fungsi utama ID Fan adalah untuk
menghisap gas bekas hasil pembakaran di dalam ruang bakar boiler sambil
mengatur tekanan agar tetap konstan sebelum dikeluarkan ke cerobong terlebih
dahulu digunakan memanasi air pengisi dan udara pembakar.
Komponen utam pada system gas
bekas dapat kita lihat pada lembar peraga yang terdiri dari :
• Super Heater 1a, 1b -1b, 2
• Air Heater 2
• Economizer
• Air Heater 1
• ID. Fan
• Cerobong
Sirkulasi gas bekas
• Mula-mula gas panas dari hasil
pembakaran di dalam ruang baker boiler mengalir ke atas dan memanasi pipa-pipa
super heater 2.
• Dari Super Heater 1a gas terus mengalir
dan memanasi air heater 2 kemudian mengalir ke arah bawah dan memanasi air
heater 1 dan selanjutnya ke ID. Fan.
• Dari ID. Fan gas bekas dikeluarkan
melalui cerobong ke udara bekas.
• Pengeluaran gas bekas diatur dengan
pembukaan klap yang dipasang pada saluran seblum gas buang.
d. SISTEM BAHAN BAKAR
Fungsi bahan bakar pada PLTU
adalah untuk memanasi air di boiler hingga menjadi uap. Jenis bahan bakar yang
digunakan ada tiga macam yaitu : minyak residu, minyak solar, dan gas alam.
Sistem pembakaran
Sistem pembakaran pada PLTU
keramasan dilakukan di dalam boiler yang letaknya terpisah dari turbin atau
dapat disebut mesin pembakar luar.Sistem pembakaran pada PLTU keramasan dapat
menggunakan bahan bakar residu dan gas.Untuk bahan bakar residu dan solar
dipompakan ke dalam burner melalui heater dan filter.
Untuk bahan bakar gas dialirkan
ke burner melalui scrubber dan reducing station.
e. SISTEM PELUMASAN
Fungsi pelumasan pada alat bantu
adalah untuk mencegah kerusakan pada bagian-bagian yang bergerak. Fungsi
pelumasan pada turbin adalah untuk pendinginan dan pelumasan pada bantalan dan
rotor turbin minyak pelumas pada turbin juga digunakan untuk system pengaturan.
Jenis pelumas yang dipakai pada
peralatan PLTU terdiri dari dua macam yaitu pelumas cair dan padat.
• Pelumas Cair adalah Oli SAE 30 dan 40
• Pelumas Padat adalah Grease
Oli SAE 30 digunakan pada turbin
dan bearing-bearing alat Bantu diantaranya pompa-pompa dan mesin compressor,
sedangkan Oli SAE 40 digunakan pada
mesin diesel PBK (Pemadam Bahaya Kebakaran)
• Pemakaian Grease di PLTU dibedakan
menjadi beberapa macam diantaranya :
- Alfania Grease
Pelumas tersebur digunakan pada
motor – motor listrik putaran tinggi
- Darina Grease
Pelumas tersebut digunakan pada
motor-motor listrik putaran rendah
- Alfania Grease Ep 2
Pelumas tersebut digunakan untuk
melumasi bearing di dalam air, diantaranya bearing Cooling Water Pump.
f. SISTEM UDARA KONTROL DAN UDARA SERVICE
• Sebagai Media Alat Ukur
Satuan yang digunakan bar dan
psi berasal dari udara compressor
Satuan yang digunakan mmWC dan
Nm3/h berasal dari udara FD. Fan.
• Sebagai Penggerak
Sumbernya berasal dari
compressor udara, digunakan pada katup/valve
gas dan ignitor burner
• Sebagai Pendingin
Sumbernya berasal dari FD. Fan
digunakan pada flame detector burner.
• Udara control dan pelayanannya didapat
dari dua sumber udara
- Kompressor
- FD. Fan (Force Draught Fan)
D. Kekurangan dan Kelebihan PLTU
• Kelebihan
– Efisiensi tinggi dengan metode
Waste Heat Utilization.
– Hasil pembangkitan steam dapat
digunakan untuk proses produksi Mill.
– Biaya bahan bakar lebih murah.
– Biaya pemeliharaan lebih
murah.
• Kekurangan
– Membutuhkan penanganan air
umpan yang akan masuk ke dalam boiler.
– Menghasilkan limbah batu-bara
yang memerlukan penanganan khusus.
– Menghasilkan polutan-polutan
yang lebih tinggi.
– Membutuhkan area yang lebih
luas.
– Kurang responsif terhadap fluktuasi.
Sumber :
http://id.shvoong.com/exact-sciences/2286336-teknologi-gasifikasi-pltu-batubara/#ixzz1wfokTDlM
http://indone5ia.wordpress.com/2012/06/02/pembangkit-listrik-tenaga-uap-pltu-batubara-4-2/
1 komentar:
Kacau PLTU tapi ceritanya kok PLTG ?
Posting Komentar